POBLEMATIKA KEMEROSOTAN MORAL dalam PRAKTIK PACARAN
Sekarang ini, Generasi muda Islam tengah
dilanda kemerosotan moral yang sangat dahsyat. Salah satu tandanya adalah begitu
maraknya praktik pacaran pada kalangan pemuda atau pemudi. Banyak generasi muda
yang tidak mengetahui bahwa aktivitas yang sudah melekat dalam lingkup
pergaulan mereka itu sangat dilarang oleh syari’at. Bahkan, di sebagian benak
generasi muda islam yang lain, ada juga
yang sudah mengetahui bahwa pacaran tidak diperkenankan dalam syari’at, tapi
tetap saja diantara mereka masih melakukannya.
Masa muda adalah masa dimana syahwat
tengah bergejolak dengan hebat. Dan jika di masa itu telah meledak dari segala
arah dengan adanya aktivitas syahwat yang begitu indah dan kelihatan legal
serta tidak melanggar syari’at, dan pada saat itu jika hanya sebatas
pengetahuan agama yang minim dan lemahnya kontrol dari pihak keluarga, serta
pihak-pihak yang bertanggung jawab akan pertumbuhannya, tentulah aktivitas
pacaran ini akan dengan mudah merebak dikalangan generasi muda Islam. Maka,
tidak heran generasi muda islam sekarang, dan diantara dari mereka hanya
sedikit jumlahnya yang belum pernah merasakan yang namanya pacaran.
Suatu kali, di salah satu kantor
sekertariat lembaga amar ma’ruf nahi mungkar di wilayah Arab Saudi. Kala itu
mereka tengah menangani kasus seoarang gadis yang ketahuan tengah berduaan
dengan lawan jenis yang bukan mahram.
Sang gadis masih masih duduk di kelas satu SMU. Usianya baru menginjak 16
tahun. Kisah kasih terlarang sang gadis dengan pemuda itu sudah terjalin sejak
setahun yang lalu.
Para ikhwan aktivis di sekertariat
lembaga tersebut selalu berusaha untuk memberikan pakaian islami kepada si
wanita yang melakukan pelanggaran tersebut, agar dikenakannya di atas pakaian
pengumbar aurat yang ia pakai. Mereka memberinya sarung tangan dan kaos kaki
hitam, juga dibentangkan tabir yang memisahkan antara mereka dengan si wanita
ketika dilangsungkan dialog.
Setelah diperiksa dengan seksama,
ternyata gadis ini mempunyai dua jenis kartu yang pertama untuk naik bus sedangkan kartu
kedua untuk menaiki kendaraan khusus. Dengan kartu khusus ia menggunakan
kesempatan untuk naik bersama sang pemuda ketika pulang dari sekolah. Dalam
rentang waktu hingga bus tiba dirumahnya, ia tetap bersama dengan sang pemuda
dengan menggunakan kendaraan khusus tersebut. Terkadang juga, pergi bersama
kesebuah restoran. Ketika aktivis lembaga meminta nomor telepon ayahnya, sang
gadis menolak bahkan menangis terisak-isak. Dengan penuh harap, ia memohon agar
mereka tidak menceritakan kasus tersebut kepada ayahnya.
Para anggota lembaga merasa iba dengan
si gadis yang terus saja menangis. Mereka sendiri adalah orang yang paling
cerdik untuk berusaha menutupi aibnya. Meski demikian mereka benar-benar
memahami, bahwa untuk menutupi aibnya justru sangat perlu untuk memberitahukan
masalah ini pada orangtuanya. Mereka pun juga tahu, bahwa si gadis mungkin saja
hatinya masih terpikat dengan sang pemuda sehingga ia akan kembali lagi
kepadanya. Namun bisa juga si gadis benar-benar tulus dalam taubatnya, hanya
saja pemuda tersebut melancarkan “teror” dan menekannya dengan “senjata cinta”.
Atau mungkin saja sang pemuda mengancamnya akan membeberkan rekaman kaset dan
video yang ada padanya.
B. Faktor-faktor
penyebab permasalahan
Mengapa banyak generasi kaum muda islam
yang terjerumus dalam masalah ini. Penyebab-penyebab timbulnya pacaran diantaranya
adalah:
1.
Lemahnya iman
Lemahnya iman kepada Allah SWT, dan
jarang mendengarkan nasihat dan wejangan ulama serta menghadiri majelis ilmu,
merupakan penyebab utama kaum muda terjerumus dalam praktik pacaran yang
diharamkan.
2. Berbagai
acara televisi yang banyak menyiarkan acara yang dapat merusak akhlak
Acara televisi yang tidak edukatif dan
merusak akhlak adalah sebab pendorong perilaku penyimpangan.
3. Mendengarkan
nyanyian
Nyanyian adalah kurir dari
tindak perzinaan, sebagaimana yang telah dikatakan ahli ilmu.
4. Lemahnya
kontrol dari orangtua
Kurang pengawasan dari
orang tua adalah juga penyebab terjadinya tindak pacaran.
5. Handphone dan internet
Pada zaman sekarang,
hampir setiap orang, dari anak SD sampai Dewasa memiliki handpone. Di dalam
handphone tersedia juga layanan internet
yang murah.
6. Teman pergaulan yang
salah
Disaat salah memilih
teman merupakan penyebab terbesar kerusakan diantara para pemuda dan
pemudi.
7. Bercampurnya antara
pria dan wanita
Adanya ikhtilath
diantara perempuan dan laki-laki dalam lapangan kerja dan studi, juga
menyebabkan timbulnya masalah pacaran.
C. Pelayanan
terhadap masalah
Untuk mengatasi permasalahan yang
dialami oleh gadis Saudi Arabia itu, Aktivis lembaga mecari dan menemukan nomor
telepon orangtuanya. Mereka menghubunginya dan meminta agar bersedia datang ke sekertariat. Ia pun
segera datang, dengan cara yang halus, diberitahukanlah perihal perilaku
putrinya. Mendengar itu, hatinya terpukul, rona wajahnya mengalami perubahan drastis. Dengan kejadian
tersebut ayah dari gadis itu merasa seperti telah dicoreng mukanya oleh putinya
dan juga aib cela.
Sisi yang paling penting untuk memberikan
terapi terhadap pacaran adalah memberikan perlindungan dan penjagaan terhadap
para gadis agar tidak terjerumus. Solusi untuk mengatasi masalah agar pacaran
tidak menjadi pilihan:
1. Nikah muda
Solusi pertama adalah pernikahan di usia
muda bagi para pemuda dan juga para pemudi. Sudah seharusnya kita mengetahui
bahwa ALLAH SWT menciptakan rasa cinta dan kasih dalam diri seorang lelaki dan
juga perempuan, agar manusia berusaha untuk membina kehidupan suami-istri.
2. Perkuat pemahaman agama
Memberikan pemahaman kesadaran kepada
masyarakat, hingga bisa tersosialisasikan kepada setiap ayah dan ibu yang ada.
Juga memberikan kesadaran kepada para guru hingga mereka benar-benar
memahaminya. Sedangkan para siswa-siswi, obyek terpenting dalam memberikan
kesadaran ini.
3. Waspadai
internet
Mungkin terlihat aneh, melepaskan diri dari internet, artinya
memakainya hanya kepentingan yang bermanfaat saja, tetap diperbolehkan.
4. Waspadai Handphone
Bagi kaum remaja putri, bersikaplah
berhati-hati terhadap hp semaksimal mungkin. Juga menjauhkan diri dari kontak
dengan kaum lelaki. Larangan ini teagas karena gadis mempunyai suara yang
mendayu-dayu. Karena merupakan penyebab timbulnya hasrat pada orang yang ada
penyakit hatinya.
5. Hati-hati dengan
televisi
Berupaya untuk menghindari acra-acara
yang merusak dan tidak mendapat manfaat.
6. Menyibukkan diri dengan
kegiatan yang bermanfaat
Jika jiwa tidak disibukkan dengan
ketaatan kepada Allah SWT maka jiwa justru akan menyibukkanmu dengan tindak
maksiat.
7. Jauhi segala bentuk
hubungan
Misalnya jika seorang
perempuan telah terpikat dengan pemuda, maka solusinya dengan memutuskan
hubungan tersebut.
8. Memberikan hukuman
Untuk mengatasi
permasalahan pacaran yang terakhir adalah dengan memberikan hukuman kepada anak
perempuan atau lelaki seperti: Memberikan nasehat bahwa pacaran itu tidak baik
dan membawa kepada kemaksiatan. Dan jika nasehat belum bisa maka hukuman fisik
juga dapat dilakukan.
Oleh karena itu
untuk mengatasi permasalahan pacaran, perlu adanya energi yang lebih, dan juga
memerlukan kreatifitas strategi pemahaman yang unik untuk mencerdaskan dan
mengarahkan generasi muda islam dalam masalah ini. Bagi yang terlanjur
melakukannya, agar mau untuk segera meninggalkan aktivitas yang dilarang itu.
Dan bagi yang belum mencicipinya, tentulah pemahaman yang akan menjadikannya
kuat dan lebih dapat bertahan agar tidak ikut-ikutan pergaulan yang buruk dan
terjerumus dalam aktivitas ini.
bagus kakak, lanjutkan menulisnya.. ^_^
BalasHapusI like it. Kami tunggu hasil karya-karya yang lainnya kak. Lanjutkan menulis!
BalasHapus